Hari raya tumpek landep jatuh setiap Saniscara/hari sabtu Kliwon wuku Landep, sehingga secara perhitungan kalender Bali, hari raya ini dirayakan setiap 210 hari sekali. Kata Tumpek sendiri berasal dari “Metu” yang artinya bertemu, dan “Mpek” yang artinya akhir, jadi Tumpek merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, dimana Panca Wara diakhiri oleh Kliwon dan Sapta Wara diakhiri oleh Saniscara (hari Sabtu). Sedangkan Landep sendiri berarti tajam atau runcing, maka dari ini diupacarai juga beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris
Piodalan Tumpek Landep merupakan hari pemujaan yang penting untuk warga pande pengempen/sekhe Kawitan Pande Desa Balinuraga Kecamatan Way Panji dikarenakan dilaksanakan piodalannya pada hari ini. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti H-1 dilaksanakan mundak ida bhatara yang diiringi oleh sekhe Gong.
Keesokan harinya dilaksanakan persembahyangan bersama, seluruh pengempen/sekhe satu persatu mendatangi pura, ada juga para ibu yang mendatangi pura dengan Prani/Pajekan (Sesaji yang disusun bertingkat) di atas kepalanya.
Lantunan kidung-kidung suci berbarengan dengan nyaringnya suara genta dan diikuti oleh tetabuhan Gong membuat suasana ramai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar